Kini, sudah tidak asing lagi bagi Anda untuk bisa menikmati kopi latte art setiap berkunjung ke kedai kopi kesayangan. Anda pasti juga bertanya-tanya mulai kapan cara menikmati kopi disajikan dengan cara istimewa semacam ini. Bagi Anda yang penasaran, simak pembahasan berikut.
1. Teknik Latte Art
Latte art memiliki pengertian sebagai seni untuk menghias pada permukaan cangkir espresso yang berbahan dasar café latte dan minuman cappuccino. Terdapat dua jenis teknik, yaitu free pour dan inovasi lain dari ragam desain yang ada. Teknik free pour dilakukan dengan menuang susu yang sudah di-steam secara langsung diatas espresso. Bentuk yang disajikan beraneka ragam diantaranya rosetta, bunga tulip, dan hati.
2. Sejarah Latte Art
Minum kopi memang tidak terpisahkan dengan susu. Inilah yang menjadi tonggak sejarah adanya latte art. Pada pertengahan tahun 1980-an, David Schomer merupakan pria berkebangsaan Amerika yang menciptakan sebuah seni dengan media kopi. Selain itu, ada pula Luigi Lupi dari Italia yang melakukan hal yang sama. Sehingga, mereka berdua tercatat sebagai pencipta latte art di saat yang berdekatan.
Meskipun keduanya menjadi tokoh penemu lahirnya latte art, namun David Schomer dianggap sebagai pendahulu dan ahlinya. Hal ini dibuktikan dengan adanya buku yang ditulis olehnya. Pada sebuah perbincangan pada tahun 1994, Schomer menyatakan telah mengembangkan desain hati pada latte sejak musim gugur tahun 1989. Sehingga, secara tidak langsung Schomer tokoh yang mematenkan bentuk hati pada latte art.
3. Latte Art Berasal dari Proses Ilmiah
Latte art tidak hanya proses menuangkan susu ke dalam secangkir espresso. Hal ini mampu terjadi karena adanya bantuan susu yang telah dipanaskan dengan bantuan frother atau steamer sehingga membentuk microfoam. Proses ini disebut dengan denaturasi.
Kandungan susu terdiri dari protein, gula, dan lemak. Kandungan ini ketika mengalami penguapan, maka terjadi penguraian lemak. Kemudian, memecah kandungan gula dan membuat susu menjadi lebih manis. Susu inilah yang menghasilkan microfoam yang kemudian dituangkan ke dalam espresso. Sehingga, dibentuk menjadi ragam desain pada latte art.
4. Perlengkapan Pembuatan Latte Art
Bila seorang pelukis memerlukan kanvas dan kuas di tangannya, maka seorang barista memerlukan milk jug guna melukis pada permukaan cangkir. Untuk menciptakan latte art yang sempurna berupa rosetta tercipta dengan adanya milk jug dan tangan barista yang cekatan.
5. Perlombaan Latte Art
Tidak hanya menjadi sebuah seni saja, namun latte art sekarang telah menjadi sebuah ajang untuk bisa dipertandingkan. Salah satu pemenang latte art berasal dari Australia bernama Caleb Cha. Pertandingan tersebut dihadiri oleh delegasi dari seluruh dunia.
Inilah sejarah maupun perkembangan dari kopi latte art yang bisa Anda ketahui. Bahkan, dari secangkir kopi bisa dijadikan sebagai sebuah ajang perlombaan untuk bisa melukis dengan indah. Itulah kehebatan kopi, si hitam nan mempesona.