Zaman sekarang hampir semua orang sudah mempunyai smartphone dan cepat akrab dengan digitalisasi yang terjadi. Berkat itu, perkembangan fintech di Indonesia pun terus kokoh. Salah satu yang paling dirasakan manfaatnya adalah betapa mudahnya transaksi layanan finansial seperti BPJS, listrik, pulsa dan tagihan lainnya berkat fintech yang dapat diakses pada gadget masing-masing. Coba jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu, dimana orang-orang masih harus pergi ke atm maupun teller bank untuk melakukan transaksi semacam itu.
Dengan kemudahan layanan finansial, kamu tidak perlu repot dan bahkan bisa menghemat waktu serta tenagamu, karena semua dilakukan secara digital sehingga tidak perlu keluar rumah semua sudah beres saja.
Membantu bisnis kecil atau UMKM mendapatkan modal bunga rendah
Sebelum fintech menjadi seperti sekarang, mayoritas para pelaku bisnis maupun UMKM memperoleh modal dari pinjaman bank atau koperasi. Tapi kamu tentu tahu kalau meminjam dari bank, biasanya memiliki bunga yang cukup tinggi dan regulasi atau prosedur yang sulit.
Oleh karena itu, dengan hadirnya fintech berbasis P2P lending yang mulai menjamur sangat membantu memajukan bisnis kecil atau UMKM karena dikenal dengan peminjaman modal yang berbunga relatif lebih rendah dibanding bunga bank juga dapat memberikan investasi modal 100 ribu kepada investor. Kamu yang punya passion dalam memulai bisnis, tidak perlu ragu untuk mencoba mengajukan peminjaman di fintech P2P. Namun, kamu juga harus selektif dan mencari tahu terlebih dulu jasa P2P yang sudah kredibel dan punya portfolio panjang.
Mendukung inklusi keuangan
Fintech di Indonesia tentu memiliki dampak positif juga kepada negara. Fintech ikut berperan dalam program pemerintah Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SKNI), dimana menjadi solusi alternatif untuk mendukung inklusi keuangan karena layanan fintech yang umumnya berbasis online. Sehingga hal ini dinilai bisa lebih mudah diakses oleh siapa pun yang memiliki jaringan internet. Hal ini sejalan dengan pilar ketiga dari pengembangan inklusi keuangan di Indonesia, yaitu layanan investasi untuk pemula yang berbasis digital inovatif.
Menjadi pengatur keuangan yang lebih efektif
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi selalu dapat menjadi dua mata pisau, namun itu kembali lagi kepengunaan kamu. Fintech dinilai mendorong perilaku masyarakat menjadi lebih konsumtif, karena akses yang lebih mudah dan cepat serta promo dimana-mana.
Namun kamu juga dapat bijak memanfaatkan teknologi finansial ini, flow keuanganmu jadi tercatat lebih baik. Dengan begitu kamu akan menjadi lebih sadar mengenai pengeluaran yang sudah kamu habiskan selama sebulan terakhir. Selain itu, fintech juga bisa membantu sebagai reminder saat pengeluaranmu sudah hampir di ambang target yang telah kamu tentukan sebelumnya.
Tambahan lainnya karena fintech berbasis digital, kamu akan mudah memantau rekam jejak finansialmu sehingga untuk mengatur, menabung sampai menghemat keuangan bisa kamu lakukan hanya lewat gadget saja. Tentunya ini dinilai lebih praktis dan efektif kan?
Fintech dapat merangsang angka perkembangan bitcoin
Last but not least, dampak positif dari perkembangan fintech di Indonesia ikut serta memacu perkembangan bitcoin di dunia finansial. Dikatakan bahwa kurang lebih 2.5 milyar pengguna bitcoin tidak mempunyai akun bank namun masih bisa melakukan bermacam transaksi seperti Sobat transfer, pembayaran atau transaksi lainnya tanpa kendala.
Peran serta dukungan lembaga keuangan seperti OJK dan Bank Indonesia untuk perkembangan investasi untuk pemula yang dapat hasilkan jutaan rupiah Indonesia.
Bank Indonesia dan OJK bekerja sama sebagai lembaga keuangan yang bertugas mengawasi perkembangan fintech di Indonesia, sehingga kamu yang masih sempat ragu soal keamanan menggunakan fintech bisa bernafas lega. Apalagi perushaan fintech yang sudah ternama dan kredibel, pastinya sudah menggantongi izin.
Selain itu perusahaan fintech juga harus melaporkan perusahaan mereka ke kedua lembaga ini jika tidak mau dianggap ilegal. Hal ini diperlukan untuk melindungi konsumen. Kenapa emangnya? Karena dalam sistem fintech diperlukan pengumpulan informasi data konsumen serta adanya transaksi perputaran uang yang terjadi. Jika tidak diawasi, bisa berdampak buruk untuk konsumen.
Dari sekian banyak platform investasi untuk pemula saat ini, Amartha adalah pilihan terbaik. Sebagai marketplace lending yang menyediakan layanan aman untuk berinvestasi, Amartha mencoba menjawab keraguan masyarakat untuk melakukan investasi.
Menggunakan platform peer-to-peer (P2P) Lending berbasis digital, Amartha hadir untuk menjadi jembatan bagi investor (pemodal) dengan borrower (peminjam) yang belum memiliki akses layanan keuangan.
Saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari 41 milyar dana bagi para pelaku UMKM di pelosok pedesaan. Dengan kemudahan layanan keuangan bagi masyarakat kecil diharapkan mampu mengembangkan ekonomi kerakyatan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Hadirnya Amartha di tengan persaingan global yang semakin masih tentunya akan membantu produk UMKM agar tidak kalah bersaing dengan industri di negara lain.
Nah, demikian hal yang perlu kamu ketahui cara investasi untuk pemula. Bagaimana pendapatmu soal perkembangan teknologi layanan keuangan berbasis digital yang sedang maraknya saat ini di Indonesia? Kamu dapat tulis dan sharing di kolom komentar di bawah ya!