Curhat Larasati: Susu Buat Lansia Bantu Penuhi Gizi Demi Meraih Mimpi Yg Tertunda

Semakin tua, semakin menurun kesehatan & produktivitas. Padahal masih banyak mimpi yang belum terwujud di sisa usia. Ingin misalnya apa masa tua kita nanti? Usia tua yang senangatau kebalikannya. Kalau aku sih pastinya pilih masa tua yg sehat, bugar, bahagia & masuk nirwana. Amiin. Kayaknya semua orang jua maunya begitu ya. Makanya mumpung masih belia, usia masih 30 tahunan, kebutuhan gizinya dijaga agar waktu lanjut usia nanti tetap terlihat awet muda. 

Kedua orang tua aku sudah masuk pada fase lanjut usia, ibu berusia 60 tahun dan ayah 63 tahun. Dari segi kesehatan ibu yang telah berkurang, karena jantungnya telah dipasang 3 ring, sedangkan  ayah tidak begitu kelihatan berkurang kesehatannya, padahal beliau perokok berat. Mungkin tinggal ketika matina saja nanti. Bukannya menyumpahi, tapi perokok aktif memang terlihat sehat di luar namun musnah organ dalamnya.susu buat lansia

Hari Senin, 11 November 2019 bertempat pada Paloma Bistro, Jakarta aku menghadiri sebuah acara talkshow bertemakan “Hidupkan Mimpi yang Tertunda Bersama Nestle BOOST Optimum”. Sebuah merk susu yang perhatian terhadap kebutuhan nutrisi guna mencukupi gizi para lansia. Dihadiri sang para awak media dan blogger serta para narasumber terpercaya.

Acara dibuka oleh MC Lia Atmaja dengan balutan pakaian merah merona disusul oleh sambutan berdasarkan makErfin Suraida – Business Executive Officer Nestle Health Science. Ia membicarakan bahwa populasi usia 50 tahun ke atas berkembang lebih cepat dan banyak dari seperempat penduduk global. Oleh karenanya, Nestle menduga hal ini berfokus bagi kesehatan usia lanjut. Kontribusi Nestle yaitu hadir dengan produk-produk berkualitas buat menunjang kebutuhan gizi para lansia. Salah satunya Nestle BOOST Optimum.Malnutrisi Pada Lansia

Jumlah penduduk berusia lanjut atau lansia di Indonesia mengalami peningkatan. Ini dilihat berdasarkan demografi yg terus berubah. Saat ini lebih dari 23,4 juta lansia pada Indonesia dan diprediksi akan mencapai 48 juta jiwa dalam tahun 2035 atau 15% berdasarkan total penduduk Indonesia. Wow, 2 kali lipat pertambahannya. Ini indikasi positif atau negatif ya? Bisa saja 2-duanya, dari pilihannya tepat.

Dr.dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-Kger, selaku dokter seorang ahli geriatri spesifik lansia menyebutkan tentang malnutrisi pada lansia. Konflik yang sering dialami para lansia yaitu kesehatan yg terus menurun. Karena pada hakikatnya sedang mengalami penuaan, pada mana proses  biologi mahluk hidup yg sejak dilahirkan ke dunia, terjadi secara alami dengan ditandai perubahan fisik dan fungsi tubuh yg menurun. Proses menua itu dapat dibagi sebagai tiga yaitu successfull aging, usual aging dan pathological aging. Dr.dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-Kger sebelah kiri MC

Seringnya para lansia ini mengalami pathological aging, di mana adanya penyakit eksklusif dari proses penuaan yg mampu menciptakan organ tubuh nir berfungsi dengan baik. Bisa menyerang dalam kejiwaannya, vitalitas, daya pikir, indera pendengaran, penglihatan, bahkan konvoi yang menyebabkan penyakit Parkinson.Kesehatan menurun dampak berdasarkan malnutrisi yg dialami. Menurut WHO, malnutrisi adalah ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kebutuhan tenaga tubuh untuk mendukung pertumbuhan, pemeliharaan dan kerja fungsi spesifik tubuh yg sehat. Pada lansia malnutrisi sanggup menaikkan risiko terjadi infeksi, penurunan kekebalan tubuh, menurunkan kemampuan tubuh buat penyembuhan luka, sarkopenia, dan frailty syndrome.  It’s complicated.Faktor-faktor yang mengakibatkan malnutrisi pada lansia :

– Faktor fisik (kesehatan gigi jelek, hilang nafsu makan, kesulitan menelan)

– Faktor sosial (hayati sendiri, isolasi sosial, berkurangnya mobilitas)

– Faktor medis (infeksi, riwayat penyakit, depresi, demensia atau pikun)

Malnutrisi pada lansia bisa ditinjau dari pengukuran komposisi tubuh antara massa otot menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh). Cara menghitungnya yaitu IMT = berat badan dibagi tinggi badan. Maka akan muncul hasilnya dan umumnya dalam lansia massa ototnya akan menurun. Tentunya ini butuh nutrisi sejalan bertambahnya usia.  Kalau kekurangan nutrisi sanggup berisiko mengalami ketidakseimbangan zat gizi baik makro dan mikro. Gejala malnutrisi dalam lansia : 

– Hilangnya massa otot (sarkopenia)

– Berkurangnya lemak pada bawah kulit

– Penurunan berat badan (lima% berat awal tubuh)

– Tulang yang terlihat menonjol 

– Bibir pecah-pecah dan konkaf pada bawah mata

– Rambut kusam dan mudah rontok

– Memar pada kulit, kulit kemarau, & bersisik dan terdapat penumpukan cairan di bawah cairan di bawah kulit

Para lansia juga membutuhkan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, & lemak yg membentuk tenaga, serta zat gizi mikro mineral & vitamin sebagai antioksidan tinggi. 

Lansia membutuhkan beberapa asupan gizi sepeeto asupan protein lebih banyak daripada orang dewasa sebesar 30%. Kenapa? Karena buat membantu mengurangi hilangnya massa otot & meningkatkan mobilitas. Selain itu bisa menjaga kesehatan fungsi otak, menciptakan jaringan & proses penyembuhan, dan mempertahankan kekuatan tulang.

Asupan probiotik & prebiotik buat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik pada usus. Tidak lupa asupan serat pula diperlukan lansia buat menghindari perkara pencernaan.Nestle BOOST Optimum, Susu Untuk Lansia dr. Yulia Megawati

Salah satu solusi pemberianasupan nutrisi dalam lansia adalah susu Nestle BOOST OPTIMUM. Dulu namanya Nutren Optimum. Brand susu ini di bawah naungan Nestle Health Science (NHS) keliru satu perusahaan yg berkiprah di bidang kesehatan berbasis ilmu pengetahuan yg berkomitmen membantu menaikkan kualitas hayati rakyat yg lebih sehat, terutama pada kalangan orang lanjut usia. 

Mengapa Nestle BOOST OPTIMUM direkomendasikan bagi para lansia untu memenuhi kecukupan asupan gizinya? Menurut dr. Yulia Megawati – Marketing Manager Nestle Health Science, susu Nestle BOOST OPTIMUM memiliki kandungan yang menunjang kebutuhan gizi para lansia yaitu protein WHEY. Zat gizi ini memiliki kualitas tinggi dibandingkan protein lainnya seperti Kasein atau Soya. Mengandung asal antioksidan, bermanfaat bagi sistem imunitas juga. Tentunya terdapat disparitas signifikan antara protein WHEY menggunakan protein lainnya.Perbedaan protein WHEY dengan protein lainnya pada susu lansia

Nestle BOOST Optimum mengandung 50% protein WHEY, perbandingannya menggunakan protein Kasein yaitu 50:50. WHEY bisa membantu mengurangi risiko sarkopenia, dibandingkan menggunakan kasein dan mudah dicerna sehingga lebih cepat diserap sang tubuh, bersifat anabolik (dapat membentuk otot).

Nestle BOOST Optimum susu buat lansia yang diperkaya dengan beberapa kandungan vitamin A buat kepadatan tulang, Vitamin E buat menangkal radikal bebas & Vitamin B6 dan B12 membantu meningkatkan daya tahan tubuh. 

Ada kandungan probiotik  (Lactobacillus paracasei) & prebiotik berupa serat pangan inulin dan fracto-oligosaccharides yg bermanfaat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Susu buat lansia

Pada kesempatan program ini aku melihat pribadi sosok lansia berdikari yang masih aktif berpetualang dan berprofesi menjadi photographer, yaitu om Don Hasman. Di usianya yang ke  79 tahun dia masih sanggup jalan menurut stasiun Sudirman sampai lokasi program. Enggak capek om? Saat ditanya begitu dia menjawab “Saya masih bertenaga kok, buktinya sampai di sini.”

Saya salut sih dengan bepergian hidup serta pengalaman beliau selama ini. Ia pernah melakukan ekspedisi susur hutan & sungai pada Kalimantan selama 44 hari, memiliki 11 paspor, sebanyak 160 negara telah disinggahi, seluruh pelosok negeri habis telah dijajaki. Saya ngaku kurang piknik deh dibandingkan om Don.

Rahasia fit dia antara lain asupan gizi terpenuhi, asah terus tingkat intelektual, makan dan minum yang relatif, istirahat relatif, dan poly berbuat baik. Poin terakhir krusial tuh dilakukan, lantaran pasti akan berakibat kebaikan pula untuk kita. Om Don Hasman, sosok lansia yg mandiri

Susu Nestle BOOST Optimum mampu dibeli di apotek, supermarket, tanpa resep dokter. Bisa dikonsumsi juga bagi mereka yang kurang zat gizi, sedang kondisi kurang berat badan, kehilangan nafsu makan, atau pemulihan sakit pada pasien. Harga yang ditawarkan di pasaran lebih kurang Rp120.000,00 berukuran 400 gram dan hanya terdapat satu rasa yaitu vanilla.

Om Don Hasman masih beruntung bisa mewujudkan mimpi dengan menjalani gaya hidup yg sehat sebagai akibatnya terus aktif berkegiatan. Pastinya kita ingin para orang tua jua begitu. Setidaknya memilih sehat daripada sakit menggunakan menikmati kehidupan terbaik. Masih dalam momen Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November, Nestle BOOST Optimum mengajak masyarakat buat mempertinggi kualitas hayati para lansia agar mereka termotivasi meraih mimpi yg tertunda.