5 Persiapan Keuangan yang Perlu Dilakukan Jelang Resesi

Belakangan ini, resesi 2023 menjadi topik hangat yang sering dibicarakan di media sosial dan juga berita.

Dikutip dari berbagai sumber, resesi ekonomi sendiri merupakan suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara mengalami penurunan yang biasanya ditandai dengan melemahnya Produk Domestik Bruto, angka pengangguran yang meningkat atau PHK yang tinggi, hingga pertumbuhan ekonomi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut. Salah satu pemicunya adalah kemungkinan dinaikkannya suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia.

Alhasil, hal ini cukup membuat banyak orang khawatir dan mulai mengevaluasi kembali penghasilan serta pengeluarannya. Salah satu sisi positifnya, orang yang belum aware tentang manajemen keuangan juga berpotensi menjadi “melek” dengan situasi dan mau belajar mengatur keuangannya.

Di tengah menurunnya kondisi ekonomi, tentunya kita harus mempersiapkan yang terbaik supaya hidup bisa berjalan lancar meski harus banyak mengerem pengeluaran. Berikut ini adalah 5 hal dari finansial yang bisa kamu persiapkan perlahan untuk hadapi resesi:

Persiapkan asuransi kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga

Di saat sehat, mungkin banyak orang belum sadar dan terpikir bahwa asuransi kesehatan itu sangat penting sifatnya. Sebab, kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, terlebih yang terkait kesehatan dan membutuhkan biaya berlebih.

Selagi masih punya pekerjaan yang memadai dan penghasilan stabil, asuransi kesehatan wajib masuk ke dalam pengeluaran rutin per bulannya. Jangan hanya andalkan asuransi dari kantor, persiapkan juga asuransi mandiri untuk diri sendiri dan setiap anggota keluarga. Adanya asuransi akan sangat membantu jika sewaktu-waktu sakit, di tengah kondisi ekonomi yang menurun.

Apabila belum bisa menambah asuransi swasta dengan premi yang lebih mahal dan coverage lebih besar, kamu bisa memulainya dengan BPJS kesehatan yang diaktifkan dan dibayar rutin tagihannya per bulan. Jangan sampai menunggak, yuk, cek lagi apakah BPJS Kesehatan kamu masih aktif?

Tabungan harus menjadi prioritas

Masih suka menunda-nunda untuk menabung atau menunggu uang sisa setiap bulan?

Supaya lebih aman, mulai sekarang kamu perlu menjadikan tabungan sebagai prioritas dibandingkan pengeluaran. Mungkin di awal memang kamu harus bersusah payah menahan pengeluaran dan berdisiplin menabung. Tapi pada akhirnya, di saat darurat, tabungan yang sudah terkumpul akan sangat bermanfaat untuk kamu gunakan.

Banyak orang yang susah menabung meski penghasilannya besar karena susah mengontrol hawa nafsu dan kurangnya disiplin. Jika kamu salah satunya, nggak ada salahnya untuk mencoba “bantuan” dengan cara menggunakan fitur autodebet otomatis setiap tanggal gajian atau menggunakan sistem tabungan berjangka di bank.

Pelajari dan lakukan investasi

Jika asuransi kesehatan sudah tercover, tabungan juga sudah ada, dan masih ada sisa uang “dingin” yang tidak terpakai untuk kebutuhan, nggak ada salahnya untuk kamu coba memelajari instrumen investasi untuk mengelola uang tersebut.

Ada banyak jenis investasi berdasarkan tingkat risikonya. Investasi seperti emas, valas, obligasi, dan reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan investasi yang lebih stabil dan aman. Jangan dulu lompat ke tipe investasi yang berisiko tinggi seperti properti atau aset jika belum punya pengetahuan yang memadai.

Mulai cari pintu penghasilan tambahan

Selain berita prediksi resesi 2023, belakangan banyak juga berita layoff yang terjadi di startup technology ternama di Indonesia. Alhasil, banyak orang yang berpotensi kehilangan pekerjaan dan harus mencari yang baru supaya tetap memiliki penghasilan.

Dari kasus ini, mencari pintu penghasilan sekunder di luar dari penghasilan utama menjadi hal yang perlu juga dilakukan supaya kita tidak bergantung pada satu sumber pemasukan saja. Paling tidak, meski penghasilannya tidak sebesar penghasilan utama, pintu pemasukan sekunder bisa menjadi tumpuan sementara jika terjadi sesuatu pada pekerjaan atau penghasilan utama.

Evaluasi jumlah dan penggunaan layanan kredit

Punya banyak kartu kredit atau layanan kredit online yang digunakan?

Mulai dari sekarang, kamu perlu melakukan evaluasi pada layanan kredit yang dimiliki dan berstatus aktif. Baik itu kartu kredit, paylater, aplikasi multifinance, dan sejenisnya.

Sebab, makin banyak layanan kredit yang kamu miliki, akan makin besar juga uang yang dikeluarkan untuk administrasinya. Terutama kartu kredit yang punya biaya tahunan yang harus dibayarkan.

Selain itu, banyaknya layanan kredit yang dimiliki juga berpotensi membuat kamu jadi cenderung impulsif dalam bertransaksi.

Evaluasi penggunaan layanan kredit dan pilih atau sisakan 1-2 yang paling sering kamu gunakan. Kalau perlu, pilih yang biayanya paling rendah sehingga tidak membebani keuangan. Seperti Kredivo, salah satu layanan kredit berbasis online yang tidak memiliki biaya tambahan atau tagihan apa pun selama tidak ada transaksi berjalan.

Kredivo cocok digunakan jika kamu belum memiliki akses kredit ke bank atau kartu kredit. Plus, bagi para fresh graduate yang penghasilannya masih terbatas tapi mau coba punya akses kredit untuk mempermudah transaksi.

Selain nggak ada tagihan selain transaksi yang dilakukan, Kredivo juga punya program cicilan 0% dengan tenor maksimal 3 bulan. Jika ada kebutuhan mendesak, program cicilan ini bisa sangat membantu. Ditambah lagi, cicilan 0% dengan Kredivo dapat digunakan di berbagai e-commerce ternama seperti Lazada, Blibli, Tokopedia, atau JD.ID.